iDRG (Indonesian Diagnosis Related Groups) adalah sistem klasifikasi kasus pasien berdasarkan diagnosis, tindakan medis, usia, komorbiditas, dan lama rawat inap. Sistem ini digunakan untuk menentukan tarif layanan kesehatan yang dibayarkan oleh BPJS Kesehatan kepada rumah sakit, menggantikan sistem sebelumnya yaitu INA-CBGs.
Dengan iDRG, setiap kasus pasien dikelompokkan ke dalam kategori yang memiliki tingkat kesamaan penggunaan sumber daya. Tujuannya adalah menciptakan sistem pembayaran berbasis output, bukan sekadar input biaya atau volume layanan.
Sebelum iDRG, Indonesia menggunakan sistem INA-CBGs yang mengelompokkan kasus berdasarkan diagnosis utama. Namun, sistem tersebut dinilai kurang granular dan tidak cukup adaptif terhadap perkembangan teknologi medis serta outcome pasien iDRG hadir sebagai penyempurna, dengan struktur klasifikasi yang lebih kompleks dan detail. Sistem ini mengadopsi pendekatan dari negara-negara maju seperti Korea Selatan dan Australia, yang telah berhasil menurunkan biaya rawat inap dan meningkatkan efisiensi pelayanan.
Evolusi iDRG mencakup:
- Penambahan kategori MDC (Major Diagnostic Category)
- Pengelompokan berdasarkan tingkat keparahan dan kompleksitas
- Integrasi dengan sistem rekam medis elektronik dan e-klaim BPJS
Implementasi iDRG membawa sejumlah manfaat strategis bagi sistem kesehatan nasional:
- Efisiensi Biaya: Tarif layanan lebih terukur dan berbasis data klinis
- Transparansi Klaim: Proses klaim lebih terstruktur dan minim manipulasi
- Peningkatan Kualitas Data Medis: Mendorong pencatatan rekam medis yang lebih akurat
- Standardisasi Nasional: Menyatukan format klaim dan pengelompokan kasus di seluruh fasilitas kesehatan
- Outcome-Based Payment: Mendorong rumah sakit fokus pada hasil perawatan, bukan volume layanan
Bagi rumah sakit, iDRG bukan sekadar sistem klaim, melainkan transformasi menyeluruh dalam manajemen pelayanan. Dampak yang paling dirasakan antara lain:
- Perubahan sistem informasi dan integrasi SIMRS dengan grouper iDRG
- Penurunan tingkat penolakan klaim BPJS karena validasi otomatis
- Efisiensi waktu penyusunan klaim, dari 7 hari menjadi hanya 2 hari di beberapa RS
- Monitoring keuangan dan audit klaim menjadi lebih akurat
- Tantangan SDM: Butuh pelatihan intensif bagi coder dan tim klaim agar memahami standar ICD dan mekanisme iDRG
Salah satu contoh nyata implementasi iDRG yang berhasil dapat dilihat melalui kolaborasi antara Medinfras dan RS ST. Elisabeth Semarang. Proses ini bermula ketika pihak RS ST. Elisabeth Semarang mengajukan permohonan uji coba sistem iDRG kepada Kementerian Kesehatan. Setelah permohonan tersebut disetujui, RS ST. Elisabeth Semarang menerima sosialisasi dan pelatihan intensif terkait mekanisme E-klaim berbasis iDRG, sebagai bagian dari persiapan teknis dan operasional.
Fitur E-klaim SIM-RS Medinfras menjadi salah satu fitur unggulan yang sering digunakan oleh user Casemix di RS ST. Elisabeth Semarang. Saat munculnya sistem iDRG, RS ST. Elisabeth Semarang bersemangat untuk menjadi salah satu Rumah Sakit percontohan untuk Persiapan Perubahan INA-CBGs ke iDRG BPJS Kesehatan. Oleh karena itu RS ST. Elisabeth Semarang bersama-sama dengan tim Medinfras melakukan Development fitur iDRG.
Saat ini sudah memasuki tahap UAT (User Acceptance Test) yang bertujuan untuk menguji kesesuaian sistem dengan kebutuhan operasional dan standar klaim yang berlaku. Hal ini sebagai bagian dari komitmen PT Quantum Infra Solusindo untuk memastikan bahwa sistem bridging E-klaim iDRG yang diterapkan benar-benar memenuhi standar mutu, efisiensi, dan integrasi yang dibutuhkan oleh rumah sakit.
Studi kasus ini menunjukkan bahwa dengan pendekatan kolaboratif, responsif, dan berbasis kebutuhan nyata di lapangan & transformasi digital dalam sistem klaim kesehatan dapat berjalan secara efektif dan berkelanjutan.
Sumber :
- https://www.healthical.id/menuju-standar-nasional-pelayanan-kesehatan-mengenal-idrg-dalam-sistem-klaim-bpjs/
- https://123dok.com/id/docs/konsep-transformasi-idrg-dalam-pembiayaan-pelayanan-kesehatan-indonesia.12307336
- https://ekonomi.bisnis.com/read/20250807/45/1900281/opini-sistem-idrg-di-tengah-potensi-inflasi-medis
